Monday, May 9, 2011
Angkubah Sebuah Kehidupan
Aku mengabdikan diri menyesali dosa kelmarin,semakin banyak mencurah selebat air hujan di musim tengkujuh.Setiap detik denyut nadi ku,aku tidak dapat lari daripada kenyataan hidup.Mengalami tekanan jiwa yang disebabkan oleh confussions of mind,barangkali di penjara dari mengasuh jiwa menjadi seorang manusia yang matang.Perasaan diburu ketakutan,dan kini dilanda ribut dilema.Separuh melamun lalu melemparkan pandangan keluar jendela yang terbuka.Aku melihat pokok cemara yang meliuk-lintuk ditiup angin,tiba-tiba terkenangkan kampung halaman nan indah.Kesepian dirasakan semakin menghimpit.Terbuka satu peti rahsia,keluhan datang dengan rasa hampa.Kipas berputar laju untuk menghembuskan angin.Begitu juga dengan manusia yang sanggup menggadai kepercayaan hanya semata-mata untuk kepentingn sendiri.Nun jauh dihadapan aku termenung,apakah yang berlaku dihari itu.Hidup dalam kegelapan,tercari-cari jisim hati yang berharga.Dengan berbekalkan cahaya bulan yang menyinari alam ini,telah tersilap langkahku mengambilnya.Angin yang datang telah mengembalikan nostalgia lama yang baru berkubur.Mungkinkah ini satu permainan?Kau datang membuat hatiku tenang dan gembira,tapi bilaku tahu diriku dipermainkan.Ia membuat luka Dan derita yang mendalam.Aku mengerti,aku tidak punya apa-apa untuk diberi.Melainkan sang hati yang ikhlas dan nurani untuk ku persembahkan....
Subscribe to:
Comments (Atom)